Bismillahirrohmanirrohim
Kepadamu ya Rabb,Tempat bersandar dan berpeluh. Ijikan aku lantunkan tembang syukur tak terhingga. Kini tiba saat berlabuh, detik terindah, sepanjang perjalanan langkah. Detik termahal, karena energi jiwa kita hampir terkuras sepenuhnya. Inilah saatnya cinta bertutur kata, menelisik hingga relung yang paling dalam, takkan pernah cukup kata merangkum seluruh rasa, hanya keagunganMu yang mampu mewakilinya…
Subhanallah wal hamdulillah……
Kepadamu cintaku, tempat aku kan berguru, pada bening di kedua matamu, pada ketulusan kasihmu, pada cerahnya senyummu, dan dialog – dialog yang mengalir penuh makna.
Terimakasih atas segala kepercayaan, semoga tak pernah berkurang. Ikatan cinta yang telah ditautkan, semoga ialah pertemuan di dunia dan peraduan kasih di akhirat sana.
Percikan Taujih
SAAT DUA HATI MENYATU
“ maka nikmat tuhanmu yang manakah yang hendak kamu dustakan. Apa yang ada di langit dan di bumi selalu meminta padanya, setiap saat Dia dalam kesibukan.”
(( Q.S Arrahman : 28 -29 ))
Syukurku pada Tuhan
Atas indahnya ikatan suci di antara kita
Ingatkan kebenaran dan kesabaran
Menuju cinta illahi yang hakiki
Rasa syukur itu sepatutnya kita panjatkan pada Illahi Rabbi atas segala nikmat dan karuniaNya, atas hembusan ikatan suci yang di anugrahkanNya. Rabbi..auzi’’ni an asykura ni’matakallati an’amta alayya wa ala walidayya…
Ya Rabb.. perkenankan hamba memintal untaian syukur tak terhingga, memadukan simpul – simpul taubat, merangkai bunga dzikir dan doa ke hadiratMu.
Ya Rabb.. segala puji bagimu, Berkenan mempertemukan kami, mengikat tali suci, dalam kesakralan janji.
Kasih, penantian bagi kita adalah hal yang teramat menjemukan. Menanti saat – saat berbagi dan melerai kasih antara kita bukan hanya sebatas hitungan jari. Segenap luahan hati telah kita rasakan bersama, rasa rindu, cinta yang tertahan, bahkan debar – debar waktu semakin tak menentu seiring berjalannya waktu.
Kasih, rasa cemas dan kegelisahan ini menjadi bukti, bahwa kita tak memiliki daya apapun kecuali sebatas rencana dan upaya. Bukti bahwa kita tak ada apa – apanya dibanding kehendakNya. Bukti bahwa 99 % usaha manusia mampu terkalahkan oleh 1% kehendaknya. Maka setiap detik penantian kita adalah doa dan harapan. Setiap waktu yang bergulir adalah memohon agar di permudah dan di perlancar segala urusan kita.
Kasih, di hari penuh makna ini, saat kita ikrarkan diri untuk tetap teguh dan terus bersama di jalannya, menjalani hari yang kita harapkan sakinah, mawaddah wa rahmah, janganlah sampai kita lupa bahwa ini adalah karuniaNya, nikmat dan anugrahNya.
Kasih, semoga lantunan syukur yang sederhana ini bisa mewakili bait NikmatNya yang begitu agung. Lain syakartum la azidannakum wa lain kafartum inni ‘adzabii la syadiid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar